Yang paling tahu dirimu adalah dirimu sendiri |
Jangan menaruh perhatian penuh pada apa yang orang bilang tentangmu. Khususnya omongan yang sifatnya menyerang personalitimu, meruntuhkan prinsipmu, menjatuhkan identitasmu, atau mengkritisi karaktermu. Kamu tahu, karakter adalah hal yang sangat mahal dan sulit didapatkan. Kalau kamu sudah punya, sebaiknya pertahankan dan lestarikan. Jangan salah menafsirkan ya. Karakter yang kumaksudkan di sini adalah karakter yang sifatnya positif.
Di dunia ini, ada orang-orang yang hidup untuk mengurus kehidupannya sendiri. Seluruh waktu yang dimilikinya digunakan untuk mengurus dirinya sendiri. Dia punya kesibukan yang berkutat di sekitar hidupnya sendiri. Orang-orang seperti ini tidak punya waktu untuk merecoki hidup orang lain, atau hanya sekadar melempar sebarang komentar terhadap cara orang lain menjalani hidupnya. Menurutnya, waktu yang dimilikinya terlalu berharga bila dihabiskan untuk mengomentari hidup orang lain.
Di dunia ini, ada juga orang-orang yang hidup bukan hanya untuk mengurus kehidupannya sendiri, tapi juga untuk mengamati dan mengomentari hidup orang lain. Orang-orang seperti ini memiliki banyak waktu, begitu banyaknya sampai waktunya bisa berlebih dari yang dibutuhkannya untuk mengurus hidupnya sendiri. Dan waktu berlebih itu digunakannya untuk memata-matai hidup orang lain, menilai, mengomentari.
Di dunia ini, ada orang-orang yang hidup dengan prinsip "bodo amat". Bodo amat orang mau berkomentar apa. Bodo amat orang-orang mau bilang ini atau itu. Bodo amat orang-orang bacot begini atau begitu tentang dirinya. Orang-orang dengan prinsip "bodo amat" ini tidak pernah membiarkan dirinya dipengaruhi oleh komentar orang lain tentangnya. Bukan berarti dia tidak mendengar, dia mendengar, hanya saja dia tidak peduli. Kenapa dia tidak peduli? Karena dia tahu, bahwa jika dia peduli pada komentar-komentar di sekitarnya, maka dia akan kehilangan identitasnya, kehilangan karakternya. Dia tahu kalau punya pendirian dan prinsip itu penting. Jadi dia tidak akan membiarkan siapapun menyerang prinsipnya. Orang-orang yang hidup dengan "bodo amat" ini biasanya adalah mereka yang hidup bahagia. Tak peduli seperti apapun keadaannya, mereka akan tetap jadi dirinya sendiri.
Di dunia ini, ada orang-orang yang hidup seperti layang-layang. Yang mengikuti ke mana angin membawanya. Orang-orang yang hidup seperti ini, adalah mereka yang sangat mudah membiarkan komentar-komentar tentang dirinya mempengaruhinya. Komentar bagus, akan membuatnya naik bahu. Komentar jelek, akan serta-merta membuatnya jatuh. Orang-orang seperti ini akan sangat mudah dipengaruhi. Orang bilang begini, responnya akan begini, orang berkata begitu, responnya akan begitu juga. Mereka akan menaruh perhatian pada apapun kata orang tentangnya.
Kalau hidupmu selalu sibuk mikirin apa kata orang, lantas, kapan kamu punya waktu buat dengarin kata-katamu sendiri? Percaya deh, dengarin kata orang itu lebih banyak mudharat ketimbang manfaatnya. Bila diomongin baik, kamu rawan jadi pongah dan berbangga diri. Diomongin jelek atau buruk, kamu bisa panas hati. Efek yang potensial jadi laten dari sibuk dengarin kata orang ini adalah, kamu jadi sibuk mengurusi apa kata orang-orang tentangmu sepanjang waktu, dan parahnya kamu berusaha jadi seperti yang mereka bilang, seperti yang mereka mau. Sadar-sadar, karakter dan identitasmu jadi blur, tidak jelas lagi. Hati-hati lho, nanti bisa-bisa kamu jadi punya dua kepribadian.
Efek lanjutan dari sibuk dengarin apa kata orang bisa lebih kejam lagi. Bila yang diomongin itu sifatnya mengkritisi, kamu bisa marah atau memendam emosi. Dunia kesehatan sudah membuktikan, bahwa memendam emosi bisa mendatangkan penyakit. Kamu bisa mencari tahu kebenarannya sendiri lewat riset-riset yang bertebaran di jurnal kesehatan atau internet. Dengarin kata orang juga bisa membuat jengkel, kesal, panas hati hingga stress. Gangguan kesehatan akibat stress bisa lebih parah lagi. Ini juga bisa kamu cari tahu sendiri kevalidannya, tapi biar kusebutkan satu akibat paling parah dari stress berkepanjangan, itu adalah gangguan mental. Intinya, dengarin kata orang itu bisa membuat kita lupa gimana rasanya bahagia.
Mari kita jujur pada dirimu sendiri. Dari lubuk hatimu paling dalam, sebenarnya kamu sangat tahu apa yang bisa membuat dirimu bahagia. Iya, tepat seperti yang dikatakan orang-orang bijak: BE YOURSELF. JADILAH DIRIMU SENDIRI.
Ingat, kamu bertanggung jawab penuh terhadap hidupmu. Sangat penting bagimu untuk punya prinsip. Boleh saja kamu mendengarkan kata orang, tapi pakailah filtermu. Yang paling tahu dirimu adalah dirimu sendiri. Orang-orang itu tidak lebih tahu kamu dibanding dirimu sendiri. Mereka bisa saja berkomentar ini dan itu, tapi kamulah satu-satunya yang punya hak menentukan segala sesuatu terkait hidupmu.
Adakalanya, kita perlu hidup seperti ikan di laut. Ikan laut selalu jadi dirinya sendiri. Semua orang tahu kalau air laut rasanya asin. Ikan menghabiskan hidupnya di laut, di dalam air yang asin itu. Tapi pernahkah kamu menemukan ikan laut yang rasanya asin? Kecuali dibubuhi garam, daging ikan laut akan selalu terasa tawar. Lihat, kan? Ikan laut saja bisa jadi dirinya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh rasa air laut yang asin. Kalau ikan saja bisa, kenapa kamu enggak?
Sincerely
Jun Akhena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar