Merias Mading butuh ide, dan kreativitas |
Aku sudah kepincut sama yang namanya Mading pertama kali saat duduk di bangku sekolah menengah. Kepincut ini ternyata berlanjut hingga di bangku kuliah. Mading buatku adalah wadah untuk menyalurkan hobiku dalam hal tulis-menulis. Tidak banyak tulisanku yang nongol di Mading sekolah, tapi saat di kampus, setiap edisi Mading selalu ada tulisanku. Dan itu rasanya sangat menggembirakan. Lebih menggembirakan ketimbang dapat nilai A di KHS semester.
Lantas, apa sih sebenarnya Mading itu?
Aku udah coba nyari informasi dari beberapa sumber di internet tentang arti resmi dari Mading itu sendiri. Tapi karena kebanyakan sumber menuliskan pengertian secara baku dan njlimet, bahkan tidak sedikit yang panjang lebar menjelaskan artinya, akhirnya kuputuskan untuk menuliskan pengertian Mading versiku sendiri yang singkat padat jelas.
Jadi, menurutku Mading itu adalah salah satu media informasi yang disuguhkan langsung pada dinding bangunan. Tepat seperti singkatannya.
Tuh, singkat padat dan jelas, kan?
Di mana biasanya kita dapat menjumpai Mading?
Mading bisa ada di mana-mana. Meski pada umumnya kita mengenal Mading sebagai salah satu icon sekolah atau kampus, bukan berarti Mading hanya milik dua instansi itu. Mading juga bisa ada di kantor kepala desa, di kantor camat, di kantor bupati, bahkan di kantor gubernur sekalipun. Mading juga bisa ada di mesjid yang biasanya dibuat oleh anggota remaja mesjid. Kesimpulannya, siapapun bisa punya Mading.
Dalam catatan ini, aku hanya khusus membahas Mading yang biasa terdapat di sekolah atau di kampus. Seperti yang sudah kusebutkan di atas. Buat adik-adikku pengurus Mading yang masih bingung bagaimana caranya agar Madingnya banyak yang lirik, berikut aku bakal bagiin 3 resep membuat Mading jadi kelihatan keren dan layak baca.
Yuk, simak resepnya di bawah ini.
1. Merias Wajah Mading
Orang akan menilai suatu objek, apakah bagus atau jelek, berdasarkan pandangan pertama mereka terhadap objek tersebut. Hukum ini tidak bisa dibantah. Apalagi Mading, yang notabenenya adalah sebuah media informasi visual, pastilah sangat berkaitan dengan visualisasi orang yang melihat. Oleh karena itu, maka sangatlah penting bagi kalian pengurus Mading untuk merias wajah Madingnya sekeren mungkin.
Merias wajah Mading adalah langkah pertama dalam proses membuat Mading, baik di sekolah maupun di kampus. Jangan pikirkan isi madingnya dulu, karena mau sebagus apapun isi mading kalian, kalau wajahnya tidak menarik alias mainstream alias datar-datar saja, orang-orang hanya akan melintas di depannya tanpa melirik, apalagi buat berhenti dan membacanya. Jadi, sekali lagi, merias wajah Mading itu penting.
Merias ini butuh ide, dan kreativitas. Kalau punya ide saja tapi tidak kreatif mengeksekusinya, maka hasilnya bisa jauh dari ekspektasi.
Kalau selama ini kalian mempercantik tampilan mading dengan bahan-bahan jadi hasil olahan industri, sekarang coba beralih ke bahan alami yang ada di sekitar kalian. Memang akan sedikit melelahkan dan butuh waktu lama dengan peralatan tambahan. Tapi percaya deh, sesuatu yang indah tidak lahir secara instant. Contoh dekatnya, kupu-kupu. Kalian pasti sudah tahu bagaimana kupu-kupu berproses, kan? Iya, dia melewati banyak tahapan sebelum akhirnya jadi kupu-kupu yang cantik.
Untuk merias Mading, kalian bisa menggunakan ranting-ranting kering yang diatur sedemikian rupa menurut kreatifitas kalian sendiri. Perbanyak di bagian sudut-sudut Mading. Tempelkan ranting-ranting kering ini dengan menggunakan lem tembak. Tambahkan bijian-bijian kering boleh juga sebagai pelengkap, atau daun kering yang kira-kira bisa awet hingga tidak mudah rusak. Kalau kalian lebih kreatif lagi, cobalah bereksplorasi dengan kulit kerang. kalian hanya perlu lem tembak untuk merekatkannya ke Mading, hasilnya, wajah Mading yang unik dan tidak biasa.
Gampang, kan?
2. Memburu Isi Mading
Kalau tampilan Mading kalian sudah unik dan keren, selanjutnya yang harus kalian perhatikan adalah isinya. Jangan asal-asalan mengisi Mading. Jangan Madingnya sudah cantik dan keren, eh isinya malah pepes kosong.
Isilah Mading kalian dengan informasi yang disukai pembaca. Mereka sudah meluangkan waktu untuk membaca Mading yang kalian buat, bayar waktu yang mereka sisihkan untuk menengok Mading kalian dengan informasi yang menarik. Penting bagi kalian untuk memburu isi Mading yang berkualitas. Kalian bisa mendapatkannya dari tabloid, majalah, koran, atau yang paling mudah riset di internet.
Sedikit tips dariku terkait ilmu mengisi Mading ini. Biar Mading kalian terkesan sangat update dan kekinian, cobalah mengisi topik utama Mading kalian dengan isu-isu yang sedang marak beredar di masyarakat, atau lebih sempit lagi di lingkungan sekolah atau kampus kalian. Misal, di sekolah sedang ada isu tawuran, kalian bisa mengangkat isu tawuran ini sebagai topik utama. Ulas habis-habisan tentang tawuran, mulai dari sejarah munculnya tawuran pertama kali di Indonesia, dan dampak negatifnya bagi dunia pendidikan Indonesia. Jadi, pilihlah topik utama yang akan kalian angkat dalam Mading dengan sebaik-baiknya sehingga bisa merayu pembaca untuk berlama-lama berdiri di depan Mading.
Selain topik utama yang sifatnya faktual, di dalam mading juga harus ada beberapa rubrik. Hati-hati dalam memilih rubrik apa yang ingin kalian tampilkan dalam Mading. Salah memilih rubrik akibatnya pembaca minim. Selama ini, rubrik-rubrik yang sering muncul dalam Mading pada umunya adalah tips, cerpen, artikel, humor, puisi atau pantun, dan mungkin gambar-gambar atau foto. Kalau Mading kalian berukuran lumayan luas, cobalah untuk menambahkan rubrik selain rubrik yang sudah biasa tadi. Misalnya rubrik tutorial. Di rubrik ini kalian bisa mengajarkan banyak hal kepada pembaca. Terus, selama ini kita mengenal rubrik cerpen yang isinya cerita sekali tayang langsung tamat. Sekarang, coba hadirkan rubrik cerbung juga. Minta teman kalian yang pinter nulis cerita fiksi untuk mengisi rubrik ini secara rutin. Cerita bersambung yang menarik akan membuat pembaca menunggu-nunggu lanjutannya di edisi Mading selanjutnya. Ini adalah salah satu trik menarik minat pembaca. Selain rubrik-rubrik itu, kalian boleh menambahkan rubrik kesehatan, olah raga, atau rubrik digital atau teknologi.
3. Mengatur Tata Letak Isi Mading
Tampilan sudah keren, isi sudah oke, kalau tata letak isinya amburadul, percuma juga. Sebelum dipajang, cobalah buat sketsanya terlebih dahulu. Pada sketsa, aturlah rubrik mana ditempatkan di mana. Usahakan tata letaknya tidak monoton dan begitu-begitu saja. Tak ada salahnya kalian mengganti tata letak ini di setiap edisi agar Mading kalian selalu tampil dinamis.
Penting untuk diperhatikan, jangan mengisi Mading secara desak-desakan. Isi yang berdesak-desakan akan membuat Mading tampak amburadul dan tidak elegan. Prinsip menata isi Mading haruslah simpel tapi elegan. Sisakan celah kosong sebagai pembatas setiap rubrik, agar setiap rubrik tidak terkesan dicampurkan. Celah kosong ini juga akan membuat tampilan mading kalian lebih rapi dan tertata.
Selain tiga hal dia atas, sangat penting juga memilih lokasi penempatan Mading, Tempatkanlah Mading kalian di area yang sering dilalui orang. Tetapkan juga lama setiap edisinya. Idealnya, mading ganti edisi setiap 2minggu sekali. Tapi kalau kalian butuh waktu sedikit lebih lama untuk memburu isi Mading biar bagus dan berkualitas, tak ada salahnya mengganti edisi Mading setiap 3 minggu sekali. Jangan paksakan harus cepat ganti edisi kalau kalian tidak siap, nanti kesannya Mading kalian malah asal jadi. Sangat tidak direkomendasikan untuk mengganti edisi Mading satu bulan sekali. Semalas-malasnya kalian, jangan sampai Mading kalian nunggu sebulan dulu baru ganti edisi, yang ada pembaca keburu malas nungguin.
Nah, itu dia Inspirasi Membuat Mading Keren dariku. Semoga bermanfaat dan bisa membantu kalian yang ingin membuat Mading di sekolah atau di kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar