Beautiful cumulus clouds |
Selembut awan. Seputih
awan. Ungkapan-ungkapan semacam itu sangat sering dilontarkan orang-orang.
Tanpa mencari tahu, orang-orang langsung percaya kalau awan itu lembut padahal
tak pernah menyentuhnya. Tanpa ragu, orang-orang langsung berucap seputih awan
untuk menggambarkan apapun yang warnanya putih. Padahal ketika mendung, awan
juga berwarna hitam pekat. Dengan mantap, kita menyamakan apa yang tampak
bersih itu seperti awan padahal awan dan langit juga tercemar. Awan dan langit
juga tak luput dari polusi. Asap pesawat terbang, bukankah itu juga polutan?
Tentu saja.
Segumpal awal putih
menyilaukan kini sedang berada dalam ruang pandangku. Awan cumulus, begitu biasa mereka menyebutnya. Terang, putih, berlatar
warna biru merata di belakangnya. Awan putih di bawah langit yang biru.
Selembut awan. Dalam
penglihatanku, gumpalan-gumpalan putih itu memang tampak lembut. Selain lembut,
ia juga ringan. Bentuknya sangat mudah diubah oleh angin. Itu bukti bahwa ia
begitu ringan. Oh, tentu saja … ia mengapung di angkasa nun tinggi di sana. Cukup
sebagai bukti untuk membuatku yakin bahwa si awan ini benar-benar tak punya
bobot.
Seputih awan. Tentu
ungkapan itu lebih familiar karena semua orang hanya mengenal yang satu itu.
Tak pernah kita mendengar sehitam awan, atau sekelabu awan. Selalu seputih
awan. Orang-orang akan menggunakan ungkapan sehitam kopi atau sekelam malam
untuk mendeskripsikan warna hitam. Awan selalu dikaitkan dengan warna putih.
Aku mengira, ini karena kita lebih sering melihat awan ketika ia sedang
berwarna putih, kita lebih suka melihat awan dalam keadaan begitu. Maka ketika
bersinggungan dengan sesuatu yang keadaannya putih, kita langsung
mengibaratkannya dengan awan yang putih itu. Ada masanya awan juga berwarna
hitam, tapi orang tak menyukainya dan tidak suka memerhatikannya. Tentu saja,
kita akan sukar melihat keadaan awan yang demikian karena terhalang hujan, sehingga
ketika bertemu dengan sesuatu yang keadaannya hitam kita tidak menggunakan awan
sebagai perumpamaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar