Bicara tentang drama |
“Drama banget sih hidupmu!”
Pernah dengar kalimat senada itu?
Tidak? Oke, tidak mengapa, mungkin kalian kurang gaul dan hanya menghabiskan
waktu rebutin boneka Barbie dengan adik cewek di rumah. Tidak apa-apa, aku
maklum kok kalau boneka Barbie memang cantik. Wajar kalau kamu sampai harus
rebutan sama adik cewekmu (yang nulis minta dibalurin sambel cabe ijo).
kalau tidak pernah dengar kalimat
yang tadi, bagaimana dengan ungkapan “drama queen”, pernah dengar?
Tidak pernah juga? Ya ampun, kalian
ke mana saja? Jaringan udah mau 5G lho, masa istilah drama queen saja gak
pernah dengar?
Baiklah, aku ambil kata “drama” saja
deh. Sekarang jangan bilang gak pernah dengar dan gak pernah tahu, ya! Kalau
kalian pernah sekolah minimal SD aja, pasti kalian pernah dengan dan pernah
tahu apa itu drama. Postinganku kali ini, aku akan mengajak kalian mengulang
kembali ke masa-masa sekolah dulu. Tenang saja, aku cuma ngajak ngulang
pelajaran kok, bukan ngajak kalian ngenang kisah sama mantan di sekolahan dulu
yang ujung-ujungnya bikin baperan.
Langsung saja, apa sih drama itu?
Setahuku, ya, drama adalah sebuah karya seni yang diperagakan oleh para
pelakon berdasarkan naskah yang telah dibuat, yang menggambarkan keadaan,
sifat, sikap dan tingkah laku kehidupan manusia di atas panggung serta
diperlihatkan di hadapan khalayak.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini
aku akan mencoba menjelaskan pengertian drama secara lengkap menurut para ahli
yang pernah hidup dan tercatat dalam sejarah.
Pengertian
Drama
Pengertian dasarnya, drama merupakan
salah satu bentuk karya sastra yang diperankan oleh para pemain. Adapun kata
drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu “draomai”
yang artinya bertindak, berbuat, bereaksi, bertingkahlaku. Jadi, menurut
istilah Yunani ini, drama bisa berarti suatu perbuatan atau tindakan.
Sedangkan Ppngertian drama secara
umum, yaitu sebuah karya sastra dalam bentuk dialog yang diperagakan dengan
maksud untuk dipertunjukkan atau dipentaskan oleh para pemain di depan
penonton. Pementasan naskah drama dikenal juga dengan istilah teater.
Drama dalam pengertian lebih luas,
ialah bentuk tontonan mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan khalayak
ramai. Sedangkan dalam arti sempit, drama ialah sebuah kisah manusia dalam
kehidupan di masyarakat yang dipentaskan di atas panggung.
Pengertian
Drama Menurut Para Ahli
Kalau kamu ingin pemahamanmu
terhadap sesuatu hal/benda bisa dipatenkan, maka terlebih dulu kamu harus jadi
ahli. Misalnya nih, ya, kamu punya pengertian sendiri tentang jamban, dan kamu
ingin pengertianmu itu dipatenkan sebagai milikmu. Maka caranya ya kamu harus
jadi ahli dulu. Ahli jamban (what the
ffff…).
Skip saja. Berikut ini adalah
bacotnya para ahli terkait dengan drama. Mari kita simak.
1. Moulton
Kata Moulton, drama merupakan kisah
hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan (life
presented in action).
2. Balthazar Vallhagen
Drama merupakan sebuah kesenian yang
melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan (pasti nyontek sama Moulton nih, pengertiannya mirip).
3. Ferdinand Brunetierre
Menurutnya drama harus melahirkan
sebuah kehendak dengan action atau gerak.
4. Budianta, dkk (2002)
Drama merupakan genre sastra dimana
penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog
di antara para tokoh yang ada.
Itu kata empat ahli tentang drama.
Apa? Belum cukup? Owrait, owrait berikut pengertian lain tetang drama.
Drama ialah sebuah cerita konflik
kehidupan manusia berbentuk dialog yang dipentaskan menggunaan aksi dan
percakapan yang dihadapkan kepada audiance.
Drama juga dapat berarti situasi, action,
kualitas komunikasi dan axciting
(kehebatan).
Perlu diingat, percakapan atau dialog
sebuah drama ketika ditampilkan di atas panggung merupakan hal yang sangat
penting. Kenapa? Karena di dalam dialog tersebut menentukan isi dari cerita
drama yang dipentaskan. Drama kini telah banyak dinikmati sebagai suatu hiburan
ataupun pengetahuan tentang sejarah dan pengalaman hidup seseorang yang
ditampilkan di berbagai media seperti televisi. Contoh terkenalnya, of course,
drama Korea yang tumbuh bagai jamur di musim hujan.
Baca juga : Jenis-jenis Drama dan Penjelasannya
Baca juga : Jenis-jenis Drama dan Penjelasannya
Unsur-unsur
Drama
Selain pengertiannya, kita juga
perlu tahu unsur-unsur yang harus terkandung di dalam sebuah drama. Adapun
unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut :
- Tema
- Latar/setting
- Plot atau alur
- Penokohan dan perwatakan
- Amanat
- Akting dan Bloking
- Tata Pentas
Dalam penokohan, ada 2 jenis tokoh
yang biasa dijumpai dalam drama. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh
protagonis yaitu tokoh utama dari cerita atau biasa disebut tokoh yang baik.
Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai penentang dari tokoh
protagonist, biasa disebut sebagai tokoh yang berperan jahat.Selain dari dua
tokoh tersebut, di dalam drama juga ada tokoh tritagonis, yaitu tokoh atau
peran pembantu baik pembantu antagonis ataupun pembantu protagonis.
Seperti pengertiannya, drama itu
adalah karya pentas. Artinya, drama baru benar-benar drama jika dipentaskan.
Pementasan ini sendiri memerlukan persiapan yang matang. Dari pihak pemeran
sendiri, banyak hal yang harus dilakukan para pemeran drama sebelum pementasan.
Mereka harus latihan gesture (gerakan wajah, tangan, kaki yang sesuai naskah),
sikap, dialog, artikulasi yang pas, serta ekspresi wajah.
Kira-kira begitulah kajian singkat
tentang drama. Kalau kurang di sana sini maklum saja, aku sudah lama lulus SMA,
ingatanku juga sudah lama enggak di-SMA-kan, seringnya dirumahkan terus.
Akhirnya, sekian postingan pengertian
drama ini, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar