Kamis, 14 September 2017

5 Cara Efektif Mengatasi Writer's Block

writer's block
5 cara efektif mengatasi writer's block

Cara Efektif Mengatasi Writer's Block ini kutulis sebagai pengingat buat diriku sendiri. Suatu saat nanti ketika aku dilanda writer's block, aku akan ke sini untuk mengatasinya. Kuharap, apa yang akan kutulis ini bisa membantu siapapun yang tiba-tiba dibawa mesin pencari Google ke sini.

Jadi, apa itu writer's block?

Izinkan aku menjawab pertanyaan itu berdasarkan pengalamanku sendiri. Menurutku, writer's block adalah suatu keadaan tidak mengenakkan bagi seorang blogger/penulis dimana dia tidak mampu menuliskan sepatah kata pun lagi untuk melanjutkan tulisannya.

Pernah berhadapan dengan kondisi begini? Layar sudah menyala, lembar kerja sudah dibuka, keyboard sedia dipencetin, tapi setiap kali huruf-huruf dirangkai, setiap kali itu pula harus dihapus karena tidak sesuai pengharapan. Itu namanya writer's block. Atau, tulisan sudah jadi sebagian, tiba-tiba kita sulit untuk menyelesaikannya hingga akhir padahal kita sudah berusaha keras sampai keringatan. Itu juga writer's block.

Kesimpulannya, writer's block adalah penyakit akut yang bisa menyerang setiap blogger/penulis dimana membuat mereka kesulitan menuangkan ide yang ada di kepala ke dalam bentuk tulisan.

Bagi beberapa penulis blog yang sudah profesional, atau penulis buku yang jam terbangnya sudah tinggi banget, writer's blog ini bisa jadi semacam kutukan. Meski pada umumnya writer's blog hanya dialami para penulis pemula, bukan berarti penulis yang profesional tidak mengalaminya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, writer's block ini penyakit akut. Datangnya dadakan dan bisa menyerang penulis mana saja. Bedanya bagi penulis pro, mereka bisa mengatasi writer's block ini dengan mudah. Yah, namanya saja penulis profesional, kan. Lantas, bagaimana dengan penulis/blogger pemula? Jangan cemas, berikut ini aku akan membagi informasi tentang bagaimana Cara Efektif Mengatasi Writer's Block. Tidak perlu banyak cara untuk mengatasi writer's block, cukup 5 saja. Tapi meski 5, kalau benar-benar dilakukan sepenuh hati, jaminannya bisa memberangus writer's block tanpa ampun.


1. Jangan paksakan untuk terus menulis

Memaksakan diri untuk terus menulis di saat writer's block adalah "bunuh diri". Kenapa bunuh diri? Karena kemungkinan besar hasil tulisan kita akan jelek. Menulis itu butuh pikiran yang segar, sementara di kala sedang writer's block, pikiran kita sedang tertekan karena terus-terusan dipaksa memunculkan ide dan inspirasi.

Kalau jangan menulis lantas bagaimana?

Tinggalkan tulisanmu dan ambil jeda satu atau dua jam. Lupakan tulisanmu sepenuhnya dan nikmati waktu istirahatmu. Kamu bisa mengopi, sambil menonton televisi, atau dengarkan musik favoritmu. Atau biar pikiranmu lebih rileks, cobalah keluar rumah. Kamu bisa ke taman, atau ke lapangan olahraga. Tidak ada salahnya juga melakukan kesibukan lain biar pikiranmu teralihkan sejenak dari tulisanmu yang sedang mandeg. Kamu bisa lari-lari santai di lapangan, atau melibatkan diri dalam kegiatan apapun yang sedang berlangsung di lapangan, atau kamu hanya perlu menonton. Silahkan saja. kalau malas keluar rumah, coba saja alihkan pekiranmu dari tulisan yang sedang buntu itu dengan bermain game di ponsel. Gamenya yang santai aja, jangan yang nguras pikiran.

Terserahmu mau mengisi waktu jeda ini dengan aktivitas apa saja. Kalu aku, seringnya dengan menonton film atau mutarin playlist mp3. Aktivitas apa saja yang tujuannya bisa mengalihkan pikiranmu sejenak dari memikirkan tulisan. Nah, saat kamu merasa pikiranmu sudah terbebaskan, baru saat itu kamu kembali ke tulisanmu.

2. Ciptakan tempat dan situasi menulis yang nyaman

Memang benar kalau menulis itu tidak mesti di tempat yang bagus dan nyaman. Buktinya, Pramoedya Ananta Toer pernah menulis buku-buku bestseller negeri ini di dalam penjara. Apakah penjara nyaman? Absolutely NOT. Tak ada kenyamanan di dalam penjara, apalagi penjara jaman Pramoedya. Meski demikian, bukan berarti perihal tempat ini tidak mempengaruhi kualitas menulis kita.

Tempat dan situasi menulis sebenarnya malah sangat mempengaruhi aktivitas menulis kita. Tempat yang nyaman serta situasi yang menyenangkan bisa sangat mendukung kita saat sedang menulis. Logikanya, mana lebih menyenangkan, menulis di sebuah kamar sempit yang pengap dengan menulis di ruangan luas full AC? Kalau aku, seratus persen bakal milih ruangan luas ditambah full AC. Mana lebih nyaman, menulis di ruangan dengan situasi riuh karena banyak orang sedang saling mengobrol, dengan menulis di tempat yang hanya ada kita seorang saja? Aku milih opsi kedua.

Tempat menulis yang nyaman dan menyenangkan tidak harus kamar luas dan full AC. Kamu bisa menciptakan kenyamanan tempat menulis versimu sendiri. Kalau kamu suka menulis ditemani musik, maka pilihlah musik-musik yang nyaman di telinga. Bawa secangkir kopi bersamamu, atau minuman apapun yang kamu suka. Atur tempat dudukmu senyaman mungkin, kalau kamu suka duduk lesehan, pastikan bantalan dudukmu cukup empuk dan gunakan meja rendah untuk tempatmu menaruh laptop. Kalau kamu suka menggunakan kursi dan meja, pastikan kursi tempat dudukmu tidak terlalu lebih rendah dari meja dan tidak terlalu lebih tinggi yang bisa membuat sendi-sendimu cepat pegal ketika proses menulis.

3. Menulislah di waktu yang paling kamu sukai

Aku suka menulis di akhir pekan. Tapi belum tentu kamu juga suka menulis di akhir pekan. Waktu menulis bagi setiap blogger/penulis itu tidaklah sama. Ada yang suka menulis di akhir pekan sepertiku, ada yang rela begadang sampai larut pagi, ada yang lebih suka menulis di awal pagi setelah bangun tidur ketika otak masih fresh.

Menulis di waktu-waktu yang kita sukai dapat meminimalisir kemungkinan kita diserang writer's block. Jadi, pastikan kamu mendisiplinkan diri menulis di waktu-waktu itu.

4. Riset habis-habisan tentang topik yang akan ditulis sebelum start menulis

Nah, ini yang paling sering jadi sebab utama seorang blogger/penulis diserang writer's block. Mereka tidak mencari tahu, mereka tidak membaca, mereka tidak mengumpulkan informasi dan bahan terkait topik yang ingin mereka tulis. Modalnya hanya apa yang sudah ada di kepala. Akibatnya, ketika bahan yang secuil itu habis, mereka tidak tahu harus menulis apalagi.

Pastikan sebelum menulis kamu sudah membekali cukup pengetahuan tentang topik yang ingin kamu angkat dalam tulisanmu. Misalnya, jika kamu memilih untuk menulis tentang terasi, kamu harus tahu apa bahan-bahannya, bagaimana cara membuatnya, berapa lama proses pembuatannya, dan bagaimana cara mengkonsumsinya secara baik dan benar.

Intinya, kamu harus banyak-banyak membaca, membaca, dan membaca. Pengetahuan tidak akan datang dengan sendirinya kalau kamu hanya diam tanpa mencari tahu. Dan cara mencari tahu ini tidak lain dan tidak bukan adalah MEMBACA.

5. Biasakan menulis dengan skrip dan mendisiplinkan diri dengannya

Skrip disebut juga kerangka tulisan, atau ide-ide pokok tulisan. Kebanyakan blogger/penulis profesional tidak memerlukan skrip lagi. Semua yang ingin mereka tulis sudah tersusun apik di dalam kepala, hanya menunggu giliran dikeluarkan satu persatu menurut antriannya. Tapi, skrip ini sangat penting dibuat agar kita terhindar dari serangan menjengkelkan bernama writer's block ini. Skrip membantu kita selama proses menulis, mengarahkan kita dari awal sampai akhir. Ibaratnya seorang blogger/penulis adalah gerbong, maka skrip ini adalah lokomotif yang akan menuntun kita tetap berada pada rel yang tepat hingga sampai di tujuan.

Kamu sudah punya skrip sebelum nulis, tapi tetap saja writer's block. Mengapa bisa demikian?

Itu karena kamu tidak mendisiplinkan dirimu. Kamu tergoda untuk mengeksplor lebih di luar apa yang sudah tercantum dalam skrip. Mengeksplor lebih sah-sah saja, asal jangan sampai bablas. Kalau sudah bablas, sanggat sulit kembali ke ide-ide pokok yang sudah kita urutkan di dalam skrip tadi. Penyakit kebanyakan blogger/penulis adalah tidak mampu menahan godaan untuk mengeksplor secara lebih ide yang melintas di kepala selama proses menulis. Sadar-sadar, mereka sudah berbelok jauh dari ide awal. Saat itulah mendadak writer's block menyerang.

Kesimpulannya, punya skrip saja tidak menjamin kamu terbebas dari writer's block, tapi dengan mendisiplinkan dirimu terhadap skrip, kemungkinan terjadinya writer's block bisa diperkecil sampai nyaris mustahil terjadi.

Sekian Cara Efektif Mengatasi Writer's Block ini kutulis, semoga bisa membantu. Baca juga postinganku tentang Inspirasi Postingan Blog Bagi Blogger Pemula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar