Sabtu, 09 September 2017

Bicara Tentang Drama

coffee paper eye glasses
Bicara tentang drama

 
“Drama banget sih hidupmu!”

Pernah dengar kalimat senada itu? Tidak? Oke, tidak mengapa, mungkin kalian kurang gaul dan hanya menghabiskan waktu rebutin boneka Barbie dengan adik cewek di rumah. Tidak apa-apa, aku maklum kok kalau boneka Barbie memang cantik. Wajar kalau kamu sampai harus rebutan sama adik cewekmu (yang nulis minta dibalurin sambel cabe ijo).

kalau tidak pernah dengar kalimat yang tadi, bagaimana dengan ungkapan “drama queen”, pernah dengar?

Tidak pernah juga? Ya ampun, kalian ke mana saja? Jaringan udah mau 5G lho, masa istilah drama queen saja gak pernah dengar?

Baiklah, aku ambil kata “drama” saja deh. Sekarang jangan bilang gak pernah dengar dan gak pernah tahu, ya! Kalau kalian pernah sekolah minimal SD aja, pasti kalian pernah dengan dan pernah tahu apa itu drama. Postinganku kali ini, aku akan mengajak kalian mengulang kembali ke masa-masa sekolah dulu. Tenang saja, aku cuma ngajak ngulang pelajaran kok, bukan ngajak kalian ngenang kisah sama mantan di sekolahan dulu yang ujung-ujungnya bikin baperan.

Langsung saja, apa sih drama itu?

Setahuku, ya, drama adalah sebuah karya seni yang diperagakan oleh para pelakon berdasarkan naskah yang telah dibuat, yang menggambarkan keadaan, sifat, sikap dan tingkah laku kehidupan manusia di atas panggung serta diperlihatkan di hadapan khalayak.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini aku akan mencoba menjelaskan pengertian drama secara lengkap menurut para ahli yang pernah hidup dan tercatat dalam sejarah.

Pengertian Drama

Pengertian dasarnya, drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diperankan oleh para pemain. Adapun kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu “draomai” yang artinya bertindak, berbuat, bereaksi, bertingkahlaku. Jadi, menurut istilah Yunani ini, drama bisa berarti suatu perbuatan atau tindakan.

Sedangkan Ppngertian drama secara umum, yaitu sebuah karya sastra dalam bentuk dialog yang diperagakan dengan maksud untuk dipertunjukkan atau dipentaskan oleh para pemain di depan penonton. Pementasan naskah drama dikenal juga dengan istilah teater.

Drama dalam pengertian lebih luas, ialah bentuk tontonan mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Sedangkan dalam arti sempit, drama ialah sebuah kisah manusia dalam kehidupan di masyarakat yang dipentaskan di atas panggung.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Kalau kamu ingin pemahamanmu terhadap sesuatu hal/benda bisa dipatenkan, maka terlebih dulu kamu harus jadi ahli. Misalnya nih, ya, kamu punya pengertian sendiri tentang jamban, dan kamu ingin pengertianmu itu dipatenkan sebagai milikmu. Maka caranya ya kamu harus jadi ahli dulu. Ahli jamban (what the ffff…).

Skip saja. Berikut ini adalah bacotnya para ahli terkait dengan drama. Mari kita simak.

1. Moulton

Kata Moulton, drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan (life presented in action).

2. Balthazar Vallhagen

Drama merupakan sebuah kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan (pasti nyontek sama Moulton nih, pengertiannya mirip).

3. Ferdinand Brunetierre

Menurutnya drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan action atau gerak.

4. Budianta, dkk (2002)

Drama merupakan genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog di antara para tokoh yang ada.

Itu kata empat ahli tentang drama. Apa? Belum cukup? Owrait, owrait berikut pengertian lain tetang drama.

Drama ialah sebuah cerita konflik kehidupan manusia berbentuk dialog yang dipentaskan menggunaan aksi dan percakapan yang dihadapkan kepada audiance. Drama juga dapat berarti situasi, action, kualitas komunikasi dan axciting (kehebatan).

Perlu diingat, percakapan atau dialog sebuah drama ketika ditampilkan di atas panggung merupakan hal yang sangat penting. Kenapa? Karena di dalam dialog tersebut menentukan isi dari cerita drama yang dipentaskan. Drama kini telah banyak dinikmati sebagai suatu hiburan ataupun pengetahuan tentang sejarah dan pengalaman hidup seseorang yang ditampilkan di berbagai media seperti televisi. Contoh terkenalnya, of course, drama Korea yang tumbuh bagai jamur di musim hujan.

Baca juga : Jenis-jenis Drama dan Penjelasannya
Unsur-unsur Drama

Selain pengertiannya, kita juga perlu tahu unsur-unsur yang harus terkandung di dalam sebuah drama. Adapun unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut :

  • Tema
  • Latar/setting
  • Plot atau alur
  • Penokohan dan perwatakan
  • Amanat
  • Akting dan Bloking
  • Tata Pentas

Dalam penokohan, ada 2 jenis tokoh yang biasa dijumpai dalam drama. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis yaitu tokoh utama dari cerita atau biasa disebut tokoh yang baik. Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai penentang dari tokoh protagonist, biasa disebut sebagai tokoh yang berperan jahat.Selain dari dua tokoh tersebut, di dalam drama juga ada tokoh tritagonis, yaitu tokoh atau peran pembantu baik pembantu antagonis ataupun pembantu protagonis.

Seperti pengertiannya, drama itu adalah karya pentas. Artinya, drama baru benar-benar drama jika dipentaskan. Pementasan ini sendiri memerlukan persiapan yang matang. Dari pihak pemeran sendiri, banyak hal yang harus dilakukan para pemeran drama sebelum pementasan. Mereka harus latihan gesture (gerakan wajah, tangan, kaki yang sesuai naskah), sikap, dialog, artikulasi yang pas, serta ekspresi wajah.

Kira-kira begitulah kajian singkat tentang drama. Kalau kurang di sana sini maklum saja, aku sudah lama lulus SMA, ingatanku juga sudah lama enggak di-SMA-kan, seringnya dirumahkan terus. Akhirnya, sekian postingan pengertian drama ini, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar